Haru-Dhani dan Pilkada Bandung 2024: Janji Perubahan atau Ilusi Kepemimpinan?

 


Priangan Ekspres - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu dan Dhani Wirianata, menghadapi kritik tajam dalam perjalanan kampanye Pilkada 2024. Meski membawa harapan baru dengan program-program ambisius, banyak pihak mulai mempertanyakan realisasi dari janji-janji mereka.

Slogan “Bandung yang Unggul dan Berdaya Saing” menjadi sorotan utama, dengan janji-janji seperti perluasan ruang hijau dan modernisasi transportasi publik. Namun, skeptisisme tumbuh di tengah masyarakat. "Janji-janji mereka seperti fatamorgana. Tidak ada langkah konkret bagaimana itu akan diwujudkan," kata seorang pengamat tata kota Bandung.

Masalah keterbatasan anggaran dan lahan menjadi tantangan terbesar. Kasus serupa di wilayah Baleendah menambah keraguan publik. Dari anggaran Rp150 juta yang dijanjikan untuk pembangunan jalan akses, hanya Rp15 juta yang terealisasi. Hal ini mencerminkan jurang besar antara janji politik dan kenyataan.

Kemampuan Haru-Dhani memimpin kota sebesar Bandung juga diragukan. Banyak pihak menilai pengalaman mereka belum cukup untuk menghadapi persoalan kompleks perkotaan. "Bandung bukan laboratorium untuk uji coba kepemimpinan. Kalau gagal, rakyat yang menanggung akibatnya," ujar seorang akademisi dari Universitas Parahyangan.

Program-program ambisius seperti peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, dan revitalisasi ekonomi kota turut menuai kritik. Ketidakjelasan sumber pendanaan menjadi salah satu perhatian utama. "Apa ini berarti pajak akan dinaikkan? Atau mereka sekadar beretorika?" tanya seorang tokoh masyarakat Bandung.

Pasangan ini juga menekankan pentingnya keberagaman dan toleransi dalam kampanyenya. Namun, masyarakat mempertanyakan keseriusan mereka dalam mengatasi isu sosial ini. "Kita butuh pemimpin yang memahami keberagaman, bukan hanya menjual retorika manis," ungkap seorang aktivis sosial.

Kritik lainnya adalah ketidaksiapan kebijakan yang mereka tawarkan. Minimnya pengalaman serta ketidakpastian solusi membuat banyak warga meragukan kemampuan Haru-Dhani memimpin Bandung. "Kalau pasangan ini memimpin, Bandung tidak hanya stagnan, tetapi bisa semakin terpuruk dalam krisis tata kelola," kata seorang warga dengan nada prihatin.

Pilkada 2024 menjadi ujian besar bagi pasangan Haru-Dhani untuk membuktikan kapasitas mereka menjawab tantangan kota. Mampukah mereka meyakinkan publik, atau Bandung akan memilih pemimpin lain yang dinilai lebih kredibel? Keputusan warga Bandung akan menentukan arah pembangunan kota ini dalam lima tahun mendatang.


Posting Komentar

0 Komentar